Minggu, 01 Februari 2015

Berikut ini Penjelasan Mengenai model Propagasi gelombang radio pada sistem cellular

Sistem komunikasi bergerak atau biasa dikenal dengan system cellular menggunakan gelombang radio sebagai media untuk mengkoneksikan antara perangkat satu dengan yang lain. Pada konsep komunikasi dengan gelombang radio ini dikenal suatu mode propagasi. Propagation model atau model propagasi adalah suatu cara untuk memprediksi daya sinyal rata-rata. Ada tiga mekanisme dominan dari propagasi pada sistem komunikasi bergerak (mobile) yaitu pantulan (reflection), difraksi, dan hamburan (scattering).

Gambar model propagasi gelombang radio selular

Model propagasi pada sistem transmisi radio komunikasi bergerak atau sistem komunikasi selular ini diperlukan karena Karakteristik propagasi pada jaringan bergerak (seluler) berbeda dibandingkan dengan karakteristik propagasi pada jaringan tetap. Pada jaringan bergerak fading yang terjadi lebih hebat dan fluktuatif dibandingkan dengan jaringan tetap. Selain itu biasanya daerah yang dilayani berupa daerah yang tidak teratur permukaannya, sehingga model propagasi ini dapat digunakan untuk memperkirakan redaman lintasannya. Ada dua model propagasi yang sering digunakan untuk memperkirakan redaman lintasan sepanjang permukaan daerah yang tidak teratur. Yaitu model propagasi okumura dan model propagasi hatta, namun karena kedua model propagasi ini saling melengkapi satu sama lain dan memiliki karakteristik yang hampir sama sehingga kedua model propagasi ini sering disebut sebagai model propagasi Okumura – Hatta.

Model Propagasi Okumura


Model propagasi Okumura adalah salah satu model yang terkenal dan paling banyak digunakan untuk melakukan prediksi sinyal di daerah urban (kota). Model ini cocok untuk range frekuensi antara 150-1920 MHz dan pada jarak antara 1-100 km dengan ketinggian antenna base station (BS) berkisar 30 sampai 1000 m. Okumura membuat kurva-kurva redaman rata-rata relatif terhadap redaman ruang bebas (Amu) pada daerah urban melalui daerah quasi-smooth terrain dengan tinggi efektif antenna base station (high transmitter equipment) 200 m dan tinggi antenna mobile station (high receiver equipment) 3 m. Kurva-kurva ini dibentuk dari pengukuran pada daerah yang luas dengan menggunakan antenna omni directional baik pada Base Station maupun Mobile Station.

Model Propagasi Hatta


Model propagasi Hatta adalah model yang menggunakan bentuk persamaan empirik dari kurva redaman lintasan yang dibuat oleh Okumura, karena itu model ini lebih sering disebut sebagai model Okumura-Hatta. Model ini valid untuk daerah range frekuensi antara 150-1500 MHz. Hatta membuat persamaan standard untuk menghitung redaman lintasan di daerah urban, sedangkan untuk menghitung redaman lintasan di tipe daerah lain (suburban, open area, dll), Hatta memberikan persamaan koreksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar