Minggu, 20 Juni 2010

Prinsip Kerja Elemen Volta


Gambar Ilustrasi Elemen Volta dalam Bejana Berisi asam sulfat encer


Elemen Volta adalah elemen basah yang terdapat pada akumulator atau biasa disebut ACCU/AKKI. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :

  • Reaksi antara larutan asam sulfat encer dengan seng mengakibatkan lempengan seng bermuatan negatif (seng mengambil elektron dari larutan asam sulfat, potensial seng negatif). karena larutan kekurangan elektron maka larutan mengambil elektron dari batang tembaga, sehingga kekurangan elektron (bermuatan positif - potensial positif).

  • Adanya beda potensial antara ujung tembaga dan ujung seng menyebabkan aliran elektron dari seng ke tembaga melalui kawat penghantar penghubung kedua kutub tersebut.

  • Aliran muatan listrik dalam larutan akan terganggu karena adanya reaksi kimia pada saat perpindahan elektron dan ini terlihat antara lain dengan adanya gelembung gas yang menutupi lempeng tembaga sehingga dalam waktu singkat aliran listrik terhenti.

Fungsi dan Prinsip Kerja Jaringan Komputer

Jaringan Komputer atau computer network adalah beberapa komputer baik host maupun server yang saling terhubung satu sama lain dan saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi baik kabel (wired) maupun nirkabel (wireless) sehingga dapat saling berbagi data, informasi, aplikasi program, dan perangkat keras seperti printer, scanner, hard disk dan sebagainya, serta memiliki kemampuan untuk dapat saling berkomunikasi secara elektronik.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, prinsip kerja jaringan komputer adalah untuk dapat saling menghubungkan antara satu komputer dengan yang lain dengan menggunakan network interface (antar muka jaringan), sehingga dapat berfungsi untuk emngintegrasikan dan berbagi pakai peralatan, berkomunikasi, mengintegrasikan data dan mendistribusikan sistem, dimana jaringan komputer memungkinkan penggunaan bersama peralatan komputer berbagai merek yang semula tersebar di berbagai ruangan, unit, maupun departemen sehingga dapat lebih efisien dalam penggunaannya. Misalnya jika kita ingin mengirimkan sebuah data microsoft excel untuk di print kepada teman kita yang bertempat di lantai satu sedangkan kita di lantai 9, maka cukup kita print di printer teman kita yang berada di lantai 1 dan terhubung di jaringan komputer, sehingga tidak harus repot turun ke bawah.

Jaringan komputer juga memiliki fungsi untuk memudahkan perlindungan data dan informasi, dimana dengan jaringan komputer ini, maka kita dapat memusatkan semua data dan informasi yang dimiliki baik data satu perusahaan maupun di masing-masing departemen pada sebuah server, dan selanjutnya dilakukan pengaturan hak akses dari para user (pemakai) yang ingin mengakses data atau informasi tersebut dengan memberikan password untuk mengaksesnya. Pemusatan dari data ini juga memiliki fungsi untuk menghemat biaya security system jaringan komputer pada sebuah perusahaan atau instansi, karena dengan 1 server yang berfungsi sebagai penyimpan data, maka security system cukup diberikan lebih pada server tersebut untuk melindungi data dari segala macam ancaman.

Pengertian Singkat Rangkaian Listrik Menurut Kamus Elektronika

pengertian-singkat-rangkaian-listrik

Elektronikatelkom - Rangkaian listrik menurut kamus elektronika disebut juga untaian listrik/hubungan listrik.

Rangkaian Listrik adalah hubungan antar sejumlah alat-alat listrik seperti misalnya stop kontak, saklar,tombol, fitting, bola lampu dan lain-lain. Menurut jenis rangkaiannya, rangakaian listrik dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Rangkain tertutup adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun sedemikian rupa sehingga arus listrik dalam rangkaian dapat mengalir (saklar tertutup.

2. Rangkaian Terbuka adalah rangkaian alat-alat listrik demikian rupa sehingga tidak terjadi aliran listrik dalam rangkaian disebut juga rangkaian terputus (saklar terbuka).

Jumat, 04 Juni 2010

Update Status via di Facebook Dengan Blackberry, Iphone, Android dll

update status di facebook via iPhone / BlackBerry / Android

Update status via Facebook for BlackBerry® smartphones



Update status via Facebook for iPhone




Update status via Facebook for Android



Update status via Windows Mobile




Update status via Facebook® for Palm




Update status via Facebook for the T-Mobile Sidekick




You must login to Facebook before updating your status using this tools

Anda harus sudah login ke Facebook sebelum mengupdate status anda menggunakan tool ini

Cara melakukan pengukuran Fasa Pada Osiloskop

ElektronikatelekomunikasiYang dimaksud dengan fase gelombang adalah lamanya waktu yang dilalui dimulai dari satu loop hingga awal dari loop berikutnya. Diukur dalam derajat Phase Shift yang menjelaskan perbedaan dalam pewaktuan antara dua atau lebih sinyal periodik yang identik.

Salah satu cara mengukur beda fasa menggunakan osciloscope adalah dengan memakai mode XY. Pada bagian pengontrol horizontal osiloskop memiliki mode XY sehingga kita dapat menampilkan sinyal input dibandingkan dengan dasar waktu pada sumbu horizontal. (Pada beberapa osiloskop digital digunakan mode setting tampilan).

Cara mengukur beda fasanya yaitu dengan memplot satu sinyal pada bagian vertikal (sumbu Y) dan sinyal lain pada sumbu horizontal(sumbu X). Metoda ini akan bekerja efektif jika kedua sinyal yang digunakan adalah sinyal sinusiodal.

Bentuk gelombang yang dihasilkan adalah berupa gambar yang disebut pola Lissajous (diambil dari nama seorang fisikawan asal Perancis Jules Antoine Lissajous dan diucapkan Li-Sa-Zu).

Dengan melihat bentuk pola Lissajous kita bisa menentukan beda fasa antara dua sinyal. Juga dapat ditentukan perbandinga frekuensi. Gambar di bawah ini memperlihatkan beberapa pola Lissajous dengan perbandingan frekuensi dan beda fasa yang berbeda-beda.

Tombol or Button Yang Terdapat Pada OSCILLOSCOPE

Tombol Umum :

On/Off : Untuk menghidupkan/mematikan Oscilloscope
Ilumination : Untuk menyalakan lampu latar.
Intensity : Untuk mengatur terang/gelapnya garis frekuensi
Focus : Untuk mengatur ketajaman garis frekuensi
Rotation : Untuk mengatur posisi kemiringan rotasi garis frekuensi
CAL : Frekuensi Sample yg dpt diukur utk mengkalibrasi Oscilloscope

Tombol di Vertikal Block :

Position : Untuk mengatur naik turunnya garis.
V. Mode : Untuk mengatur Channel yg dipakai
Ch1 : Menggunakan Input Channel1
Ch2 : menggunakan Input Channel 2
Alt : (Alternate) menggunakan bergantian Channel1 dan Channel 2
Chop : Menggunakan potongan dari Channel 1 dan Channel2
Add : Menggunakan penjumlahan dari Ch1 dan Ch2
Coupling : Dipilih sesuai input Channel yg digunakan,
Source : Sumber pengukuran bisa dari Channel1 atau Channel2
Slope : Normal digunakan yang +. Gunakan yang – untuk kebalikan gelombang.
AC-GND-DC : Pilih AC utk gelombang bolak-balik (peak to peak)
Pilih DC utk gelombang/tegangan searah DC
Pilih GND utk menonaktifkan gelombang mis:Utk menentukan posisi awal
VOLTS/DIV : Untuk menentukan skala vertikal tegangan dlm satu kotak/DIV Vertikal.

Tombol di Horizontal Block :

Position : Untuk mengatur posisi horizontal dari garis gelombang.
TIME/DIV : Untuk megatur skala frekuensi dlm satu kotak/DIV Horizontal.
X10 MAG : Untuk memperbesar/ Magnificient frekuensi menjadi 10x lipat.
Variable : Untuk mengatur kerapatan gelombang horizontal.
Trigger Level : Untuk mengatur agar frekuensi tepat terbaca.

Rumus frekuensi dengan Time(Waktu):
Frekuensi satuannya Hertz (Hz)
Time satuannya Detik/Second (s)

f = 1
T

T = 1
F

M = mega (1.000.000) 1 MHz >< 1 µS
K = kilo (1000) 1 KHz >< 1 mS
m = mili (1/1000) 1 Hz >< 1 S
µ = mikro (1/1.000.000)


Setting tombol yang biasa saya gunakan untuk pengukuran frekuensi :

26 Mhz dan 13 Mhz dan 38,4 Mhz
Volts/Div : 20m Volt
Time/Div : Mentok ke kanan

32 Khz Crystal (Sebelum masuk CCONT)
Volts/Div : 20mV atau 50mV
Time/Div : 20 µS (Boleh juga 0,1mS / 50 µS / 10 µS)

32 Khz Sleep Clock (Sesudah masuk CCONT)
Volts/Div : 1 Volts
Time/Div : 20 µ S

RX I/Q
Volts/Div : 0,2 Volts
Time/Div : 1 mS

SClk (Synthetizer Clock) 3V
Volts/Div : 1 Volt
Time/Div : 0,1mS atau bebas.

COBBA Clock
Volts/Div : 0,5 Volts
Time/Div : mentok ke kanan.

Belajar Tentang Pengenalan "OSCILLOSCOPE"

Oscilloscope atau Osiloskop adalah sebuah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.


Gambar 1.1 Contoh perangkat osciloscope

Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.

Jenis Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.

Terkadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.

Bentuk dari osiloskop ini menyerupai sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur. kecuali terdapat garis-garis(grid) pada layarnya.

Pengertian Prinsip dan cara kerja Solenoida

Solenoida atau solenoid sering digunakan untuk memindahkan beban secara mekanis atau mempertahankannya. Solenoida atau Solenoid adalah perangkat elektromagnetik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerakan. Pada dasarnya, Solenoid hanya terdiri dari sebuah kumparan listrik (electrical coil) yang dililitkan di sekitar tabung silinder dengan aktuator ferro-magnetic atau sebuah Plunger yang bebas bergerak “Masuk” dan “Keluar” dari bodi kumparan.

Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar daripada diameternya. Energi gerakan yang dihasilkan oleh Solenoid biasanya hanya gerakan mendorong (push) dan menarik (pull). 

Cara kerja dari selenoida yaitu Jika terdapat batang besi dan ditempatkan sebagian panjangnya di dalam solenoid, batang tersebut akan bergerak masuk ke dalam solenoid saat arus dialirkan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan tuas, membuka pintu, atau mengoperasikan relai.

fungsi-Solenoid-dan-Jenis-jenis-Solenoid
Gambar 1.1 Contoh bentuk dan cara kerja selenoida
Dalam kasus solenoid ideal, panjang kumparan adalah tak hingga dan dibangun dengan kabel yang saling berhimpit dalam lilitannya, dan medan magnet di dalamnya adalah seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.

Pengertian dan penjelasan Reed Relay

Reed Relay adalah jenis relay yang cara kerjanya menggunakan prinsip elektro magnet untuk mengkotrol beberapa reed switch, dimana komponen elktronika ini menggunakan bagian rangkaian magnetik dan rangkaian listrik secara bersamaan.

Suatu saklar reed (reed switch) terdiri dari suatu kontak (blade contact) terbuat dari bahan berpermeabilitas tinggi yang dikemas dalam suatu kaca berisi gas mulia. Ketika kemasan gelas tadi terpengaruh oleh medan magnet, kontak akan mengarahkan dirinya sepanjang garis-garis fluks sehingga kontak ini akan mendekat pada kontak yang tetap (fixed contact). Oleh karena itu, kontak blade akan menjadi bagian dari rangkaian magnetik dan rangkaian listrik pada waktu yang sama.

gambar-cara-kerja-dari-reed-relay-adalah
Gambar1.1 Prinsip-kerja-reed-relay


Reed Relay dapat digunakan sebagai pen-switch sinyal dan logika dasar relay (relay-based logics).

Kelebihan Reed Relay dibanding relay konvensional adalah pada operasi yang lebih cepat (tipikal 5ms) dan masa hidup yang lebih panjang (diatas 10 kali operasi). Reed Relay menyediakan dua lilitan kumparan. Lilitan kedua dapat digunakan untuk membuat operasi logika OR atau EX-OR dengan lilitan pertama dengan cara merubah polaritas lilitan kedua untuk menghilangkan medan magnet lilitan pertama.

Kamis, 03 Juni 2010

Pengertian Relay

Menurut id.wikipedia.org pengertian dari relay adalah sebuah komponen elektronika yang berupa Coil atau kumparan yang berfungsi untuk mengoprasikan seperangkat kontak saklar. Contoh sederhana dari sebuah relai yaitu pada sebuah kumparan kawat penghantar yang dililitkan pada sebatang besi, dimana jika kawat tersebut dialiri energi listrik maka akan menimbulkan sebuah medan magnet, nah medan magnet yang dihasilkan inilah yang akan berfungsi sebagai pengungkit mekanisme dari sebuah saklar.

Relay bekerja pada tegangan DC 12 Volt. Kawat tembaga pada kumparan memiliki koefisien temperatur positif sehingga cenderung menarik lebih sedikit arus ketika temperaturnya naik. Relay memiliki karakteristik histeris. Jika tegangan supply pada kumparan meningkat secara perlahan (Terjadi pada operasi tegangan 5-10V) kemudian tegangan pada kumparan diturunkan secara perlahan, maka tegangan relay akan menurun 7,5 sampai 8,5V.

Sekali dioperasikan, relay akan mengubah karakteristik geometris rangkaian magnetiknya (menurunkan kelentingan rangkaian magnetik). Oleh karena itu, dibutuhkan arus yang lebih rendah untuk menjaga agar relay tetap bekerja pada arus yang dibutuhkan untuk membuat relay bekerja.

Rabu, 02 Juni 2010

Penjelasan tentang Indikator Akustik "Buzzer"

Elektronikatelkom - Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara.  Perangkat elektronika ini terbuat dari elemen piezoceramics yang diletakkan pada suatu diafragma yang mengubah getaran/vibrasi menjadi gelombang suara. Buzzer menggunakan resonansi untuk memperkuat intensitas suara.


Buzzer atau beeper memiliki 2 tipe :
  1. Resonator sederhana yang disuplai sumber AC.
  2. Melibatkan transistor sebagai micro-oscillator yang membutuhkan sumber DC.

Cara kerja buzzer sebenarnya mirip dengan prinsip kerja dari loud speaker, komponen buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian saat kumparan tersebut dialiri arus dan tercipta medan elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya.

karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Pengertian Light Emitting Diodes

LED (Light Emitting Diodes) atau yang dalam bahasa indonesia disebut dioda pancaran cahaya adalah suatu bahan padat sejenis dioda yang mengkonversi arus listrik menjadi cahaya. Dalam fungsinya sebagai salah satu komponen elektronika, LED banyak digunakan sebagai penanda berupa nyala lampu pijar.

LED memiliki struktur yang sama dengan dioda, elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya .

Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda akan menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Karakteristik LED menyerupai karakteristik dioda pada umumnya, yaitu antara lain :
  1. Karakteristik V-I yang sama dengan tegangan bias maju 1,4 Volt.
  2. Untuk mengeluarkan emisi cahaya harus diberi bias maju dengan range antara 5-20mA.
  3. Memiliki tegangan breakdown antara 5-50 Volt pada bias mundur.